Senin, 09 Juli 2012

BAKAT DAN KEMAMPUAN


Bakat dan Kemampuan
Posted by Dex Jul · 0 Comments in this post · 0 Backlinks here

Bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita pahami,adalah kelebihan / keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan menjadi pembeda antara kita dengan orang lain. Talent dengan “natural power to do something well.” Dalam kamus Marriam-Webster’s, dikatakan “natural endowments of person.” Dalam percakapan sehari-hari kita sering mengatakan dia berbakat di nyanyi, di bisnis, di IT dan seterusnya. Kalau kita perhatikan praktek hidup, amat sangat jarang ada orang yang hanya diberi satu kemampuan saja. Dalam diri setiap manusia ada sekian kemampuan. Orang yang hebat di bidang IT tidak berarti hanya dibekali kemampuan tekun dalam meng-otak-atik komputer. Ia juga punya kemauan keras, punya disiplin, kreatif, mau mempelajari hal-hal baru dan seterusnya. Seorang tokoh agama tidak berarti hanya dibekali kemampuan spiritual sensibility saja. Ia juga punya kemampuan lain yang mendukung keunggulannya, seperti verbal, sosial, dan lain-lain. Antara potensial & Aktual Untuk meng-aktual-kan energi potensial itu dibutuhkan pembangkit, pengolahan atau pendeknya bisa disebut proses aktualisasi. Proses aktualisasi seperti apa saja yang bisa kita lakukan? Di bawah ini saya mencoba mendaftar proses yang bisa kita lakukan berdasarkan temuan ilmiyah para ahli atau juga pengalaman orang lain yang sudah menemukannya:
1. Hasrat sejati (inner calling)
Di sini yang perlu kita lakukan adalah menemukan keinginan-keinginan yang selalu mendorong kita untuk meraihnya atau melakukannya. Konon, di setiap diri manusia sudah dipasang semacam stasiun radio yang selalu menyuarakan dorongan kepada kita untuk melakukan sesuatu yang sifatnya sangat spesifik. Inilah yang disebut hasrat sejati – yaitu sebuah hasrat yang terus menggelora di dalam diri kita. Supaya hasrat sejati itu teratur dan tersalurkan, cobalah merumuskan dan memperjuangkan tujuan hidup yang sudah kita buat berdasarkan kemampuan kita hari ini.“Setiap orang memiliki bara api yang menyala-nyala di dalam hatinya untuk meraih sesuatu. Tujuan hidup adalah alat untuk menemukannya dan menjaganya supaya tetap menyala.”
2. Pembuktian diri
Membuktikan diri artinya kita memunculkan ide, gagasan atau keinginan lalu kita memperjuangkannya sampai berhasil. Agar kita tidak terlalu sering gagal, pilihlah yang kira-kira bisa kita lakukan dengan kapasitas yang kita miliki hari ini. Semakin banyak yang bisa kita realisasikan, semakin tahu di mana sebetulnya keunggulan dan kelemahan kita. “Selama Anda belum bisa melihat hasil karya Anda, selama itu pula Anda belum tahu kemampuan Anda”. Biasanya, selama kita belum bisa membuktikan apa yang sanggup kita lakukan (menghasilkan kreasi atau karya), penilaian kita tentang kemampuan kita masih belum akurat. Terkadang kita hanya merasa mampu padahal belum tentu kita memiliki kemampuan. Pembuktian adalah jalan untuk mengetahui apakah kita sudah memiliki kemampuan atau baru merasa mampu.

3. Perbandingan positif
Ini juga bisa kita lakukan. Tehniknya, kita dapat membuat perbandingan antara kita dengan orang lain. Orang lain itu bagaikan cermin buat kita. Mengetahui di mana keunggulan dan kelemahannya, biasanya akan menunjukkan di mana keunggulan dan kelemahan kita. Tehnik melihat dan melakukan sesuatu dengan orang lain (bersinergi atau bekerja sama) inilah yang pernah dilakukan Bruce Lee. Cuma ada satu yang perlu dicatat. Model perbandingan yang kita butuhkan adalah perbandingan positif. Maksudnya, kita membandingkan diri kita dengan orang lain, bukan untuk tujuan yang macam-macam, tetapi murni untuk memperbaiki diri.

4. Pengasahan (Practicing)
Konon, sekitar tahun 1998, tim ahli dari Universitas Exter di Amerika pernah melakukan studi terhadap kehidupan orang-orang berprestasi, seperti Mozart, Picasco, dan macam-macam. Hasilnya, mereka merekomendasikan kepada umat manusia untuk membuang mitos yang selama ini diyakini. Mitos seperti apa yang biasa kita yakini? Kita sering meyakini bahwa orang-orang berprestasi tinggi itu meraih prestasinya karena Tuhan “mengistimewakan” mereka dengan bakat yang dimiliki sementara kita bukan seperti mereka. Mengapa keyakinan semacam ini disebut mitos? Telaah di lapangan menyimpulkan, ternyata bukan karena bakat semata yang membuat mereka berhasil. Memang benar, mereka meraih prestasi tinggi karena punya bakat, ada peluang, ada dukungan dan ada pelatihan, tetapi faktor yang paling banyak mendukung keberhasilan mereka adalah “practicing” atau mengasah bakat, keunggulan atau kelebihan alamiah yang melekat pada dirinya. “Orang selalu berkata kepada saya bahwa bakat saya dan kejelian saya yang menjadi alasan kesuksesan saya. Mereka tidak pernah berkata tentang praktek, praktek, dan praktek yang saya jalankan.” (Ted Williams, 1918)

5. Penempatan / penyaluran
Tidak semua keunggulan alamiah itu berada di lokasi yang sangat jauh dari kita sehingga kita perlu mencarinya setengah mati. Ada kalanya bisa muncul dari hobi, kegemaran-kegemaran kecil, kegiatan tertentu yang kita lakukan tanpa beban seperti orang main-main atau dari hal-hal yang sangat dekat dengan kebiasaan kita sehari-hari. Di sini yang dibutuhkan adalah menyalurkan atau menempatkannya pada saluran atau bidang-bidang yang kira-kira menguntungkan kita lalu kita perbaiki dan kita kembangkan. 

Ada lima hal yang mendasari seseorang untuk mengaktualkan bakat potensialnya, yaitu seperti berikut:
 

1. Bakat (Talent)
 
2. Kemauan keras untuk maju.
 
3. Dedikasi (cinta pekerjaan atau profesi)

4. Pembinaan dan Latihan 
5. Training – diri
 

3 Hal yang menjelaskan bahwa supaya bakat seseorang itu muncul dan bermanfaat bagi orang itu (ter-aktualkan), yaitu:
 
1. Kemampuan memahami diri (tahu kelebihan, tahu kelemahan, tahu tujuan, dst)

2. Kemampuan membuat keputusan hidup yang bagus (berpikir positif, ber-aksi positif, bergaul di lingkungan kondusif, dst)
3. Kemampuan menaati disiplin–diri (kemauan, ketekunan, kegigihan, dst) 

Harus diakui memang bahwa ada rahasia Tuhan di balik istilah bakat itu. Maksudnya, bakat dalam arti keunggulan alamiah (potensi) memang dimiliki oleh semua orang, tetapi kenyataannya ada orang yang tahu (“ditunjukkan”) harta karunnya lebih dini sementara yang lain tidak. Ada bakat tertentu yang punya nilai sendiri untuk masa tertentu sementara yang lain tidak atau belum. Mengapa ini harus terjadi, tentu kita tidak tahu seratus persennya. Selamat mengeksplorasi bakat Anda.

CARA MENGETAHUI BAKAT DAN KEMAMPUAN


Assalamualaikum wr wb.. Pembaca yang dirahmati Allah..
Bismillahirrahmaanirrahim


"Cara Mengetahui Bakat dan Kemampuan Anda Untuk Memilih Pekerjaan "

Penulis ingin sedikit mengulas tentang kemampuan dan bakat kita, untuk dapat sesuai dan tepat memilih pekerjaan kita untuk menghasilkan optimalisasi hasil dalam setiap bekerja..
Dikesempatan ini penulis hanya sedikit mengulas beberapa kemampuan dari segudang kemampuan yang dimiliki manusia yang diberikan oleh sang Maha Kuasa..

Kemampuan ini terdiri dari :
  1. Kemampuan Verbal
  2. Kemampuan Numerik
  3. Kemampuan Spasial
mari kita ulas..



Kemampuan Verbal

Kemapuan verbal adalah kemampuan untuk memahami bahasa, baik secara lisan maupun tulisan.

Kemampuan Numerik

Kemampuan numerik adalah kemampuan yang berhubungan dengan angka, dan kemampuan untuk berhitung.

Kemampuan Spasial

Kemampuan Spasial adalah kemampuan untuk membayangkan suatu benda atau objek secara tepat.

Setelah mengetahui arah bakat, ada baiknya Anda perlu mengetahui bidang pekerjaan yang sesuai denagn bakat.

  1. Bidang pekerjaan yang sesuai pada arah bakat verbal, yaitu sebagai berikut.
  • Literary
Literary merupakan jenis pekerjaan yang berkaitan dengan literatur atau referensi, seperti mengarang, menulis, atau membaca. Orang yang memiliki kecerdasan literary mampu berkarier dengan baik dalam bidang sastra, bahasa, jurnalistik atau kewartawanan, pendidik atau pengajar, editor, penulis atau penerjemah.

  • Clerical
Clerical merupakan jenis pekerjaan yang berkaitan dengan kegiatan administrasi. Orang yang memiliki kecerdasan clerical mampu berkarier dengan baik dalam bidang pengelolaan tata usaha, kepustakaan, sekretaris, atau administrasi.

  • Musical
Musical merupakan jenis pekerjaan yang berhubungan dengan musik, baik memainkan alat musik, menyanyi, menciptkan lagu, atau kegiatan yang berkaitan dengan seni. Orang yang memiliki kecerdasan musical mampu berkairer dengan baik menjadi pemusik, guru musik, pencipta lagu, atau komposer.

  • Persuasive
Persuasive merupakan jenis pekerjaan yang mampu mempengaruhi, mengarahkan, ataupun menasihati orang lain untuk mengikuti keinginannya. Orang yang memiliki kecerdasan persuasive mampu berkarier dengan baik dalam bidak dakwah ( da'i ), motivator, humas ( hubungan masyarakat ), pemasaran ( sales), atau personalia.


2. Bidang pekerjaan yang sesuai dengan arah minat numerikal sebagai berikut.

  • Mechanical
Mechanical merupakan jenis pekerjaan yang berhubungan denagn mesin dan pealatan mekanis. Orang yang memiliki kecerdasan mechanical mampu berkarier denagn bauk dalam bidang permesinan.
  • Computational
Computational merupakan jenis pekerjaan yang berhubungan denagn angka dan hitungan. orang yang memiliki kecerdasan computational mampu berkarier dengan baik dalam bidang akutan, teller, ahli keuangan, arsitek, dan ahli matematika.

3. Bidang pekerjaan yang sesuai dengan arah minat spasial sebagai berikut.

  • Practical
Practical merupakan jenis pekerjaan yang sifatnya praktis, berkaitan langsung dengan penerapan. Orang yang memiliki kecerdasan practical mampu berkarier denagn baik dalam bidang penerbangan, tata busana, perancang, arsitek, progammer, dan ahli komputer.

  • Outdoor
Outdoor merupakan jenispekerjaan yang dilakukan diluar ruangan atau tempat terbuka. Orang yang memilki kecerdasanoutdoor mampu berkarier degan baik dalam bidang penyidik, antropolog, ahli kehutanan, dan ahli pertambangan.


Jadi penulis sudah memaparkan sebagian pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuan Anda, tetapi sekali lagi saya menekankan pilih lah sesuai hati dan nurani Anda karena KUNCI KESUKSESAN ADA DITANGAN ALLAH DAN ANDA SENDIRI


Referensi dari
Super Tes IQ

ARTI PENTING PENDIDIKAN


Arti Penting Pendidikan Bagi Manusia (Membangun Pendidikan untuk Mewujudkan Manusia Indonesia berkualitas)




Pendahuluan
Berbicara tentang pendidikan, maka membahas perkembangan peradaban manusia. Perkembangan pendidikan manusia akan berpengaruh terhadap dinamika sosial-budaya masyarakatnya. Sejalan dengan itu, pendidikan akan terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan. Banyak pendapat para tokoh  pendidikan yang kemudian berdampak terhadap peradaban manusia. Tulisan ini akan mendeskripsikan pendapat tentang arti pentingnya pendidikan bagi manusia, serta sasaran pendidikan secara umum di Indonesia.

Dari masa perkembangan peradaban kuno sampai munculnya abad “pencerahan” (renaisance) di eropa, bidang pendidikan mendapat tempat utama dan strategis dalam kehidupan pemerintahan. Pendidikan merupakan yang paling utama, hal itu setidaknya dapat kita lihat dari pendapat beberapa ahli berikut ini;
Jean Jaqques Rosseau, seorang tokoh pembaharu Perancis menyebutkan, Semua yang kita butuhkan dan semua kekurangan kita waktu lahir, hanya akan kita penuhi melalui pendidikan.
Aristoteles, ahli filsafat Yunani kuno berpendapat, bahwa perbaikan masyarakat hanya dapat dilakukan dengan terlebih dahulu meperbaiki sistem pendidikan.
Van de venter, tokoh politik ETIS atau balas budi, yang menjadi tonggak awal perkembangan munculnya golongan terpelajar Indonesia juga mengatakan, Pendidikan yang diberikan kapada rakyat pribumi, akan dapat merubah nasib pribumi,
Tokoh Pendiri nasional yakni Ir. Soekarno dan Ki Hajar Dewantara, juga menyebutkan bahwa satu-satunya yang dapat mengubah nasib suatu bangsa hanyalah Pendidikan.

Selanjutnya menurut UNESCO, badan PBB yang menangani bidang pendidikan menyerukan kepada seluruh  bangsa-bangsa di dunia bahwa, jika ingin membangun dan berusaha memperbaiki keadaan seluruh bangsa, maka haruslah dari pendidikan, sebab pendidikan adalah kunci menuju perbaikan terhadap peradaban.oleh karena itu UNESCO merumuskan bahwa pendidikan itu adalah:
1. Learning how to think (Belajar bagaimana berpikir)
2. Learning how to do (Belajar bagaimana melakukan)
3. Learning how to be (Belajar bagaimana menjadi)
4. Learning how to learn (Belajar bagaimana belajar)
5. Learning how to live together (Belajar bagaimana hidup bersama)
Dengan demikian, jelaslah bahwa pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting dan mutlak bagi umat manusia. Oleh karena itu, tidaklah sekedar transfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge). Tujuan pendidikan sesungguhnya menciptakan pribadi yang memiliki sikap dan kepribadian  yang positif. Sikap dan kepribadian yang positif antara lain:
  • Memiliki dan bangga berkompetensi, yakni memiliki Ilmu pengetahuan
  • Bangga berdisiplin
  • Tahan mental menghadapi kesulitan hidup
  • Jujur dan dapat dipercaya (memiliki karakter yang baik dan integritas yang baik atau suka bekerjasama dalam tim)
  • Memiliki pola pikir yang rasional dan ilmiah
  • Bangga bertanggung jawab
  • Terbiasa bekerja keras
  • Mengutamakan kepedulian terhadap sesamanya
  • Mengutamakan berdiskusi dari pada berdebat (not conflict but consensus)
  • Hormat pada aturan
  • Menghormati hak-hak orang lain
  • Memiliki moral dan etika yang baik
  • Mencintai pekerjaan
  • Suka menabung

Menghasilkan manusia Indonesia seperti keadaan di atas merupakan keinginan insan pendidikan. Semua pendidik dan tenaga kependidikan di negeri ini harus memahami hal itu sehingga dalam melaksanakan setiap aktivitas belajar-mengajar, tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan kepada warga didik (warga belajar), tetapi kita harus membimbing mereka melalui melalui motivasi dan contoh keteladanan yang bermuara pada pembinaan sikap (behaviour) maupun etika/moral peserta didik ataupun warga belajar.

Sasaran Pendidikan Indonesia
Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengatakan, akan mewujudkan pendidikan Indonesia sebagai proses pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya. Pernyataan itu akan termanifestasikan dalam 3 hal yaitu:
1. Penguasaan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
2. Estetika (Seni)
3. Moral dan Etika
Dengan demikian jelaslah bahwa pendidikan itu tidaklah sekedar transfer of knowledge. Pendidikan itu juga harus belajar tentang behaviour, etika-moral dan mental anak didik.

Presiden R.I. Susilo Bambang Yudhoyono, pada acara Hari Anak Nasional, mengatakan Bahwa Bangsa yang pendidikannya jelek tidak maju, Bangsa yang maju adalah bangsa yang produktif, inovatif, dan cerdas, di samping memiliki akhlak dan kepribadian yang baik, sehat jasmani dan rohani dan rukun satu sama lain.
Wakil Presiden Yusuf  Kalla, dalam menyikapi pro dan kontra tentang standarisasi Ujian Nasional (UN) menegaskan, Anak-anak yang yang telah belajar keras dan sungguh-sungguh tidak boleh disamakan dengan anak-anak yang malas,hal itu tidak benar,  karena negara Indonesaia tidak dibangun dengan kemalasan, namun harus dengan kerja keras.
Tentunya,tujuan dan sasaran pendidikan di atas akan dapat tercapai melalui peran aktif semua pihak yang terlibat yakni orangtua, tenaga pendidik, siswa-siswi, pemerintah, dan  masyarakat, serta keberadaan dana pendidikan yang cukup pula. Di Indonesia, proses pendidikan belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat, sehingga apa yang menjadi sasaran pendidikan tersebut belum dapat diwujudkan. Keadaan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, jumlah penduduk yang sangat besar, kondisi geografis Indonesia yang luas serta belum maksimalnya peran serta seluruh komponen bangsa menjadi kenyataan yang dapat memperlambat proses pembangunan pendidikan nasional. Namun berbagai upaya signifikan telah dilakukan pemerintah untuk mempercepat pembangunan pendidikan nasional, penetapan anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN maupun APBD (Sesuai pasal 31 ayat 3 UUD 1945) menjadi indikator utama dimulainya percepatan peningkatan mutu pendidikan Indonesia, pembenahan kurikulum nasional, penataan mutu tenaga pendidik yang simultan dilakukan diharapkan akan membawa perubahan ke arah terciptanya manusia Indonesia yang berpendidikan baik, bermoral, dan berdaya saing tinggi.

PenutupPendidikan memegang peran penting dalam pembangunan nasional. Melalui pendidikan yang baik, akan “terlahir” manusia Indonesia yang mampu bersaing di era globalisasi bercirikan  high competition. Tanda-tanda ke arah itu sudah mulai tampak dengan adanya prestasi anak-anak bangsa pada tingkat internasional. Perolehan medali pada berbagai event sains tingkat dunia, peningkatan rating Human Development Index (HDI) manusia Indonesia, pemberantasan buta aksara yang gencar dilakukan baik melaui jalur pendidikan fomal terutama oleh jalur pendidikan nonformal, penanggulangan angka putus sekolah melalui program pendidikan kesetaraan untuk mensukseskan Program Wajib Belajar (Wajar) 9 tahun dan juga upaya pemberian kecakapan dan keterampilan hidup kepada masyarakat, upaya meningkatan minat baca masyarakat sampai ke pelosok desa, menjadi usaha dan prestasi nyata yang telah dan akan tetap kita lakukan kita torehkan saat ini. Prestasi terbaru pendidikan Indonesia adalah masuknya 4 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) nasional ke dalam kelompok 500 perguruan tinggi terbaik dunia. Melihat kesungguhan yang begitu besar dari pemerintah, maka sudah selayaknya kita sebagai anak bangsa, terutama yang bergerak pada sektor pendidikan, baik formal, nonformal, maupun in-formal, menyatukan  langkah dan pikiran untuk bersama-sama membantu pemerintah meningkatan pendidikan nasional untuk menghasilkan masyarakat Indonesia yang cerdas, terampil dan berbudi pekerti yang baik demi terwujudnya tujuan negara Indonesia yakni masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.